CINTA DAN BENCI KEPADA SESUATU HARUS MENGIKUTI APA YANG ALAH DAN RASUL-NYA KEHENDAKI

[dan terkandung penjelasan tentang asal-usul hawa nafsu]

🎙Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

☝🏻“Maka sungguh diantara manusia ada yang menjadikan cinta, benci, keinginan, dan antipatinya sesuai apa yang dicinta dan dibenci oleh jiwanya, TIDAK selaras dengan:
▪kecintaan dari Allah dan Rasul-Nya
▪dan kebencian dari Allah dan Rasul-Nya(terhadap sesuatu).

👉🏻 Dan perkara ini berawal dari al-hawa(hawa nafsu). Sungguh jika seorang insan mengikutinya (keinginan jiwanya) maka ia benar-benar telah mengikuti hawa nafsunya.

وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ ﴿٥٠﴾

Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Q.S. Al-Qashash: 50.

Sesungguhnya asal-muasal hawa nafsu adalah cinta terhadap jiwa(diri-sendiri) dan mengikutinya pula rasa bencinya(berdasarkan keinginan jiwanya).

👉🏻 Dan hawa nafsu itu sendiri –yaitu rasa cinta dan benci yang ada di dalam jiwa – tidak disalahkan seorang hamba atasnya, karena ia tidak memiliki kuasa(untuk menghindari datangnya). Namun tidak lain ia dicela ketika mengikutinya.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

يَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُم بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ ﴿٢٦﴾

Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Q.S. Shaad: 26.

Dan Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ اللَّهِ ﴿٥٠﴾

Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun. Q.S. Al-Qashash: 50.

📖 Al-Amr bil Ma'ruf wan Nahy 'anil Munkar, Ibnu Taimiyah, hal. 16 – 17.

============

#diantara sebab menyimpangnya orang-orang yang dahulu istiqamah: ia lebih cinta kepada dirinya, ambisi, dan keinginan dirinya daripada al-Haq.
  نسأل الله السلامة والعافية

Alih bahasa: al Ustadz Abu Yahya al Maidany

Tidak ada komentar