Pintalah Hati yang Berbolak-balik di atas Ketaatan
🎙 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin – semoga Allah merahmatinya – berkata:
“Hati itu berada di tangan Allah. Seluruh hati bani Adam di antara dua jari dari jari-jemari Ar-Rahman, yang Dia bolak-balikkan kepada apa yang ia inginkan dan sebagaimana kehendak-Nya.
☝🏻Oleh sebab ini, seseorang seharusnya selalu memohon kepada Allah untuk mengokohkan dan memalingkan hatinya di atas ketaatan kepada-Nya.
✍🏻 Dan tidak lain permohonan untuk kokohnya hati itu dikhususkan, karena jika hati baik pasti jasad seluruhnya akan baik. Dan jika ia rusak niscaya seluruh jasad juga akan rusak.
Sebagaimana telah shahih riwayat dari Nabi – shalallahu ‘alaihi wasallam – ketika beliau bersabda:
أَلَاإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ
“Ketahuilah! bahwa di dalam jasad ada segumpal daging (yaitu hati) yang apabila ia baik, pasti baik seluruh jasad. Dan jika ia rusak, pasti rusak seluruh jasad.”
(Hadits Ibnu Abbas, riwayat at-Tirmidzy)
💡Dan sabdanya: “palingkanlah hati-hati kami di atas ketaatan kepada-Mu”, mungkin yang terlintas di benak bahwa yang lebih utama untuk dikatakan “menuju ketaatan kepada-Mu”.
👉🏻 Namun, “ di atas ketaatan kepada-Mu” lebih tinggi maknanya, yaitu: membalikkan hati di atas ketaatan, sehingga tidak berbalik di atas kemaksiatan kepada Allah.
Sebab, seandainya hati itu berbolak-balik di atas ketaatan, maka ia akan berpindah dari satu ketaatan menuju ketaatan yang lain, dari shalat, menuju dzikir, kemudian sedekah, puasa, ilmu, dan lain-lainnya dari jenis ketaatan kepada Allah.
✍🏻 Oleh karena itu, sudah sepatutnya untuk kita memohon kepada Allah dengan doa ini:
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ القُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبنَا عَلَى طَاعَتِكَ
Wahai Dzat Yang memalingkan hati, palingkanlah hati-hati kami di atas ketaatan kepada-Mu..!
(Hadits Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, riwayat Muslim)
📖 Syarhu Riyaadhish Shalihiin, Syaikh Al-‘Utsaimin, jil. 4 hal. 10.
Alih bahasa: al Ustadz Abu Yahya al Maidany