Hukum Meninggalkan Shalat Jum’at Tiga Kali Berurutan
🎙Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin –rahimahullah-
Pertanyaan:
“Apa hukum meninggalkan Shalat Jum’at sebanyak tiga kali berurutan?”
Jawaban:
“Telah tsabit(tetap) berita dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wasallam, bahwa Beliau bersabda:
من تَرَكَ ثلاث جُمَعٍ متهاوناً من غير عُذْرٍ طَبَعَ اللهُ على قَلْبه
Siapa yang meninggalkan tiga kali Shalat Jum’at dengan bermudah-mudahan tanpa ada uzur, niscaya Allah tutup hatinya.
Dan Beliau juga bersabda:
لينتهينَّ أقوامٌ عن وَدْعِهم الجُمُعاتِ أو ليختمنَّ الله على قلوبهم وليكوننّ من الغافلين
Sungguh hendaknya suatu kaum untuk berhenti dari meninggalkan Shalat Jumat atau benar-benar Allah akan menutup hati-hati mereka dan sungguh mereka akan menjadi orang-orang yang lalai.
Maka wajib berhati-hati dari meremehkan Shalat Jum’at.
Dan perkara wajib untuk seorang insan apabila mendengar seruan azan untuk bersegera menuju shalat, meninggalkan jual-beli, dan segala yang melalaikan; karena Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿٩﴾
Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jum`at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Q.S. Al-Jumu’ah: 9.
Ulama berkata,”Maka andaikan ia menjual atau membeli sesuatu setelah adzan Jum’at yang kedua yang dikumandangkan di depan khatib, maka penjualan dan pembeliannya tidak sah; sebab hal itu terlarang. Dan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيهِ أمرُنا فَهُوَ رَدٌّ
Siapa yang melakukan suatu amalan yang tidak di atas perintah kamu maka ia tertolak.
📖 Fataawa Nuurun ‘alad Darb, Al-‘Utsaimin, 5/ 502.
Alih bahasa: al Ustadz Abu Yahya al Maidany