CARA BERDIRI DI SHAF SHALAT
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin
PERTANYAAN:
“Bagaimana cara berdiri yang benar di dalam shalat? Dan bagaimana posisi kedua kaki?”
JAWABAN:
“Berdiri yang benar di dalam shalat dengan seseorang berdiri tegak.
Adapun posisi kedua kaki saat berdiri maka keduanya sesuai dengan kondisi normalnya (saat berdiri) tanpa merapatkan dan tidak melebarkan (yaitu bukaan kaki sejajar bahu, pent.)
👉🏻Para Shahabat –radhiallahu ‘anhum- dahulu apabila membentuk shaf dalam shalat berjamaah, mereka menempelkan mata kakinya dengan mata kaki saudaranya.
💡Dan hal itu tidak seperti yang dilakukan sebagian orang dengan membuka(melebarkan) kedua kakinya lebih dari keseimbangan yang normal. Sebab jika ia membuka kakinya lebih dari keseimbangan yang normal niscaya akan terpisah antara kedua bahu. Sehingga terjadi kerenggangan pada bahu-bahu (di shaf).
❗Padahal yang disyariatkan adalah melekatkan antar bahu dan antar mata kaki, sehingga terlaksana saling merapat (di shaf).
✍🏻 NAMUN dengan syarat:
Hal tersebut tidak menimbulkan gangguan kepada orang yang di sampingmu. Jika padanya terdapat gangguan dan keributan maka jangan lakukan! Jadikan mata kaki sejajar mata kaki saudaramu tanpa kamu memberi rasa sempit padanya.
👉🏻Cukup yang demikian ini (menyejajarkan kaki tanpa menempelka) untuk di awalnya, sebab tujuan dari amalan ini adalah terlaksananya kelurusan pada shaf.”
📖 Fataawa Nuurun ‘alad Darb, Al-‘Utsaimin, 1/ 349 – 350.
Alih bahasa: al Ustadz Abu Yahya al Maidany