﷽ | TAFSIR SURAT AN-NAS 
Makkiyah (Diturunkan sebelum Hijrah)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (١) مَلِكِ النَّاسِ (٢) إِلَهِ النَّاسِ (٣) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (٤) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (٥) مِنَ الجِنَّةِ وَ النَّاسِ (٦) 

Katakanlah, "Aku berlidung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia, (1) Raja manusia, (2) Sembahan manusia (3) dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, (4) yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, (5) dari (golongan) jin dan manusia.(6)

💡 TAFSIR :
➖➖➖➖➖

Surat ini mengandung isti'adzah (perlindungan) kepada Rabb manusia, Raja dan sesembahan mereka (yaitu Allah) dari syaithan yang merupakan pangkal bahkan inti semua kejahatan. 

Di antara fitnah dan kejahatannya itu, dia membisikkan was was ke dalam dada manusia. Lalu dia menjadikan kejahatan itu indah dalam pandangan mereka. Menampilkan kejahatan tersebut dalam rupa yang elok dan membangkitkan keinginan mereka untuk mengerjakannya. Dia (syaithan) menjadikan kebaikan itu sebagai sesuatu yang buruk bagi mereka dan menahan-nahan mereka mengerjakannya. Bahkan dia menampilkan kebaikan itu dalam rupa yang tidak sebenarnya. 

Demikianlah selamanya. Dia senantiasa membisikkan kejahatan, dan mundur jika seseorang mengingat Rabbnya serta memohon pertolongan-Nya untuk mengusirnya. 

Maka sepantasnya manusia itu senantiasa meminta pertolongan dan perlindungan dengan sifat Rububiyah Allah pada manusia seluruhnya. 

Bahkan makhluk ini seluruhnya berada di bawah Rububiyah dan Mulk (kekuasaan, kepemilikan) Allah Ta'ala. Semua yang melata (di alam semesta ini), Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. 

Hendaknya mereka juga meminta perlindungan dengan sifat-sifat Uluhiyah-Nya, yang untuk itulah Allah menciptakan mereka. 

Oleh karena itu, tidaklah sempurna (tujuan penciptaan tersebut) melainkan dengan menjauhkan kejahatan musuh mereka yang selalu berusaha menghentikan dan menghalangi mereka dari tujuan tersebut. Serta ingin menjadikan mereka sebagai golongannya agar bersama-sama menjadi penghuni neraka yang bernyala-nyala. 

Was-was ini, sebagaimana ditimbulkan oleh jin, juga dapat ditimbulkan oleh manusia. Oleh sebab itulah Allah Ta'ala berfirman :

{مِنَ الجِنَّةِ وَ النَّاسِ}  

"Dari (golongan) jin dan manusia."

📖 Alih bahasa Al-Ustasz Idral Harits -hafidzahullah-, dari Kitab Taisir Al-Karimir Rahman/Tafsir As-sa'di.

•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•

🖥 Kunjungi website:
www.salafyboyolali.com
📱 Join telegram:
• t.me/salafyboyolali1443
• t.me/galeriposterboyolali

#tafsir #alquran #tafsirassadi

TAFSIR SURAT AN-NAS

﷽ | TAFSIR SURAT AN-NAS 
Makkiyah (Diturunkan sebelum Hijrah)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (١) مَلِكِ النَّاسِ (٢) إِلَهِ النَّاسِ (٣) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (٤) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (٥) مِنَ الجِنَّةِ وَ النَّاسِ (٦) 

Katakanlah, "Aku berlidung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia, (1) Raja manusia, (2) Sembahan manusia (3) dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, (4) yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, (5) dari (golongan) jin dan manusia.(6)

💡 TAFSIR :
➖➖➖➖➖

Surat ini mengandung isti'adzah (perlindungan) kepada Rabb manusia, Raja dan sesembahan mereka (yaitu Allah) dari syaithan yang merupakan pangkal bahkan inti semua kejahatan. 

Di antara fitnah dan kejahatannya itu, dia membisikkan was was ke dalam dada manusia. Lalu dia menjadikan kejahatan itu indah dalam pandangan mereka. Menampilkan kejahatan tersebut dalam rupa yang elok dan membangkitkan keinginan mereka untuk mengerjakannya. Dia (syaithan) menjadikan kebaikan itu sebagai sesuatu yang buruk bagi mereka dan menahan-nahan mereka mengerjakannya. Bahkan dia menampilkan kebaikan itu dalam rupa yang tidak sebenarnya. 

Demikianlah selamanya. Dia senantiasa membisikkan kejahatan, dan mundur jika seseorang mengingat Rabbnya serta memohon pertolongan-Nya untuk mengusirnya. 

Maka sepantasnya manusia itu senantiasa meminta pertolongan dan perlindungan dengan sifat Rububiyah Allah pada manusia seluruhnya. 

Bahkan makhluk ini seluruhnya berada di bawah Rububiyah dan Mulk (kekuasaan, kepemilikan) Allah Ta'ala. Semua yang melata (di alam semesta ini), Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. 

Hendaknya mereka juga meminta perlindungan dengan sifat-sifat Uluhiyah-Nya, yang untuk itulah Allah menciptakan mereka. 

Oleh karena itu, tidaklah sempurna (tujuan penciptaan tersebut) melainkan dengan menjauhkan kejahatan musuh mereka yang selalu berusaha menghentikan dan menghalangi mereka dari tujuan tersebut. Serta ingin menjadikan mereka sebagai golongannya agar bersama-sama menjadi penghuni neraka yang bernyala-nyala. 

Was-was ini, sebagaimana ditimbulkan oleh jin, juga dapat ditimbulkan oleh manusia. Oleh sebab itulah Allah Ta'ala berfirman :

{مِنَ الجِنَّةِ وَ النَّاسِ}  

"Dari (golongan) jin dan manusia."

📖 Alih bahasa Al-Ustasz Idral Harits -hafidzahullah-, dari Kitab Taisir Al-Karimir Rahman/Tafsir As-sa'di.

•┈┈┈❁┈•✿❁📚❁✿•┈❁┈┈┈•

🖥 Kunjungi website:
www.salafyboyolali.com
📱 Join telegram:
• t.me/salafyboyolali1443
• t.me/galeriposterboyolali

#tafsir #alquran #tafsirassadi

Tidak ada komentar