MEMUPUK AKHLAK MULIA
MEMUPUK AKHLAK MULIA
Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Mu'adz bin Jabal radhiyallahu anhuma, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda,
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
"Bertakwalah kepada Allah dimana pun engkau berada. Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan yang baik. (Niscaya perbuatan baik itu) akan menghapus perbuatan yang buruk. Serta pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik." [HR. At-Tirmidzi, no. 1987]
Muamalah seorang hamba dengan hamba Allah lainnya.
وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
"...dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik."
Akhlak mulia menjadi sesuatu yang langka di tengah masyarakat yang tengah dilanda krisis moral. Nilai-nilai akhlak mulia, seperti kejujuran, kesantunan, kesalehan, kepedulian terhadap sesama dan nilai akhlak terpuji lainnya seakan tenggelam dalam lautan hawa nafsu. Tragisnya, rasa malu sudah tak lekat lagi, sehingga melakukan praktik keburukan pun seakan sesuatu yang biasa dan lumrah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ (وَ فِي رِوَايَةٍ: صَالِحٍَ) أَخْلَاقٍ
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan (dalam riwayat lain: kesalehan) akhlak." [HR. Ahmad, no. 8939. Lihat Shahih Al-Jami', no. 2833]
Ya, Allah karuniailah kami akhlak mulia, bimbinglah anak-anak kami menjadi anak-anak yang saleh.
✍️ al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin حفظه الله