Allah Subhanahu berfirman,
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ۗ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا
"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu." [Surah An-Nisa': 86]
Membalas penghormatan dengan penghormatan yang lebih baik. Atau, minimalnya membalas dengan yang sepadan.
Itulah ketentuan agama. Mendidik pemeluknya untuk berakhlak mulia. Tidak merendahkan, tidak menjatuhkan dan tidak meremehkan. Mencacat kehormatan seorang mukmin adalah perilaku busuk. Karenanya, balaslah dengan yang lebih baik atau minimal membalas dengan yang setaraf.
Balaslah salam dengan yang lebih baik, sertakan wajah nan riang, hangat, dipadu dengan senyum renyah merekah di bibir.
Ya, Allah, Rabb semesta alam, baguskan akhlak kami serta jauhkan kami dari perilaku busuk.
✍️ Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafidzohulloh
🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾
Tidak ada komentar