🌾🍃🌴 KALA BERPUASA TIDAK MELONTARKAN PERKATAAN JELEK
Dari sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

لَا تَدْعُوْا عَلَى أَنْفًسِكُمْ ، وَلَا تَدْعًوْا عَلَى أَوْلَادِكُمْ، وَلَا تَدْعُوْا عَلَى خَدَمِكُمْ، وَلَا تَدْعُوْا عَلَى أَمْوَالِكُمْ، لَا تُوَافِقُوْا مِنَ اللهِ سَاعَةَ نَيْلٍ فِيْهَا عَطَاءٌ فَيُسْتَجَابَ لَكُمْ

"Janganlah kalian mendoakan kejelekan kepada diri kalian, janganlah kalian mendoakan kejelekan kepada anak-anak kalian, janganlah kalian mendoakan kejelekan kepada pembantu kalian, janganlah pula kalian mendoakan kejelekan kepada harta-harta kalian. Bisa jadi tatkala doa (berupa kata-kata) kejelekan itu diucapkan, saat itu merupakan waktu dikabulkannya doa oleh Allah." [HR. Muslim, no. 3009 dan Abu Daud, no. 1532]

Dengan berpuasa, seorang hamba dididik untuk mampu menahan diri dari bernarasi buruk. Melontarkan ucapan (tulisan) buruk yang ditujukan kepada istri, anak, pembantu, harta dan lainnya. Karena, bisa jadi ucapan buruk itu merupakan bentuk doa.
  
Jaga lisan (tulisan) dari ungkapan yang mencerca. Terlebih yang dicerca anak kita, pasangan hidup kita, harta kita dan orang-orang terdekat kita. Jangan ucapkan kata-kata kejelekan kepada mereka. Jangan melontarkan perkataan yang tidak patut kepada mereka. Seperti, melontarkan umpatan dengan menyebut nama binatang atau makhluk buruk lainnya.

Khawatir, saat kata-kata buruk itu meluncur dari lisan, saat itu bertepatan dikabulkannya doa.

Bulan Ramadhan menjadi momentum untuk selalu bernarasi baik, santun dan membawa maslahat. Yuk, biasakan mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan dan kemanfaatan. Sehingga, dalam situasi hati tak nyaman atau jengkel sekali pun, yang terlontar adalah kata-kata yang mengandung (doa) keselamatan. 

Misal, saat menghadapi perilaku seseorang yang tidak patut. Tumbuh rasa jengkel. Dalam keadaan demikian, ungkapkan kejengkelan dengan narasi yang baik seperti, "Allah yahdik!" yang berarti, "Semoga Allah memberimu hidayah atau petunjuk". Atau ucapkan, "ashlahakallah!" yang berarti, "Semoga Allah memperbaikimu". Atau, ungkapan-ungkapan lainnya yang baik, santun, mendidik, dan bermaslahat dengan menggunakan bahasa yang dipahami.

Semoga Allah Ta'ala senantiasa memberi taufiq, penjagaan dan keselamatan kepada kita. 

Penulis al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin حفظه الله
🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾

KALA BERPUASA TIDAK MELONTARKAN PERKATAAN JELEK

🌾🍃🌴 KALA BERPUASA TIDAK MELONTARKAN PERKATAAN JELEK
Dari sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

لَا تَدْعُوْا عَلَى أَنْفًسِكُمْ ، وَلَا تَدْعًوْا عَلَى أَوْلَادِكُمْ، وَلَا تَدْعُوْا عَلَى خَدَمِكُمْ، وَلَا تَدْعُوْا عَلَى أَمْوَالِكُمْ، لَا تُوَافِقُوْا مِنَ اللهِ سَاعَةَ نَيْلٍ فِيْهَا عَطَاءٌ فَيُسْتَجَابَ لَكُمْ

"Janganlah kalian mendoakan kejelekan kepada diri kalian, janganlah kalian mendoakan kejelekan kepada anak-anak kalian, janganlah kalian mendoakan kejelekan kepada pembantu kalian, janganlah pula kalian mendoakan kejelekan kepada harta-harta kalian. Bisa jadi tatkala doa (berupa kata-kata) kejelekan itu diucapkan, saat itu merupakan waktu dikabulkannya doa oleh Allah." [HR. Muslim, no. 3009 dan Abu Daud, no. 1532]

Dengan berpuasa, seorang hamba dididik untuk mampu menahan diri dari bernarasi buruk. Melontarkan ucapan (tulisan) buruk yang ditujukan kepada istri, anak, pembantu, harta dan lainnya. Karena, bisa jadi ucapan buruk itu merupakan bentuk doa.
  
Jaga lisan (tulisan) dari ungkapan yang mencerca. Terlebih yang dicerca anak kita, pasangan hidup kita, harta kita dan orang-orang terdekat kita. Jangan ucapkan kata-kata kejelekan kepada mereka. Jangan melontarkan perkataan yang tidak patut kepada mereka. Seperti, melontarkan umpatan dengan menyebut nama binatang atau makhluk buruk lainnya.

Khawatir, saat kata-kata buruk itu meluncur dari lisan, saat itu bertepatan dikabulkannya doa.

Bulan Ramadhan menjadi momentum untuk selalu bernarasi baik, santun dan membawa maslahat. Yuk, biasakan mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan dan kemanfaatan. Sehingga, dalam situasi hati tak nyaman atau jengkel sekali pun, yang terlontar adalah kata-kata yang mengandung (doa) keselamatan. 

Misal, saat menghadapi perilaku seseorang yang tidak patut. Tumbuh rasa jengkel. Dalam keadaan demikian, ungkapkan kejengkelan dengan narasi yang baik seperti, "Allah yahdik!" yang berarti, "Semoga Allah memberimu hidayah atau petunjuk". Atau ucapkan, "ashlahakallah!" yang berarti, "Semoga Allah memperbaikimu". Atau, ungkapan-ungkapan lainnya yang baik, santun, mendidik, dan bermaslahat dengan menggunakan bahasa yang dipahami.

Semoga Allah Ta'ala senantiasa memberi taufiq, penjagaan dan keselamatan kepada kita. 

Penulis al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin حفظه الله
🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾

Tidak ada komentar