🌴🌾🍃   KALA RUTINITAS AMAL SALEH TAK KUASA DITUNAIKAN
Dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

“Amal-amal yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah (amal-amal) yang rutin (terus menerus dilakukan) walaupun sedikit.” [HR. Bukhari, no. 6465 dan Muslim, no. 783]

Membiasakan amal saleh dilakukan secara istiqomah, ajeg, terus menerus, rutin, berkesinambungan bisa menuai keutamaan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits sahih, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

إِذَا مَرِضَ العَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيْمًا صَحِيْحًا

"Bila seorang hamba sakit atau tengah bepergian (safar), maka dicatat pahala amal baginya seperti (amal) yang ia rutin lakukan saat dirinya mukim (tidak bepergian jauh) dan sehat." [HR. Al-Bukhari, no. 2996]

Saat seorang hamba berada di tempat tinggalnya, ia tiada mampu menunaikan amal saleh yang secara rutin dilakukannya lantaran sakit. Maka, pahala amal saleh (yang rutin dilakukannya saat sehat) tetap mengalir untuknya.

Atau, bila saat safar dirinya terhalang melakukan amal saleh yang rutin dilakukan saat berada di tempat tinggalnya. Maka, pahala amal saleh (yang rutin dilakukannya) tetap mengalir untuknya.

Ketidakmampuan untuk melakukan rutinitas amal saleh disebabkan udzur di luar kemampuan dirinya. Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya. Allah Maha Mengetahui.keadaan hamba-hamba-Nya.

Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, serta hindarkanlah kami dari siksa api neraka.

✍️ Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin حفظه الله

🌴🌾🍃🌴🌾🍃🌴🌾🍃🌴🌾

KALA RUTINITAS AMAL SALEH TAK KUASA DITUNAIKAN

🌴🌾🍃   KALA RUTINITAS AMAL SALEH TAK KUASA DITUNAIKAN
Dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

“Amal-amal yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah (amal-amal) yang rutin (terus menerus dilakukan) walaupun sedikit.” [HR. Bukhari, no. 6465 dan Muslim, no. 783]

Membiasakan amal saleh dilakukan secara istiqomah, ajeg, terus menerus, rutin, berkesinambungan bisa menuai keutamaan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits sahih, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

إِذَا مَرِضَ العَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيْمًا صَحِيْحًا

"Bila seorang hamba sakit atau tengah bepergian (safar), maka dicatat pahala amal baginya seperti (amal) yang ia rutin lakukan saat dirinya mukim (tidak bepergian jauh) dan sehat." [HR. Al-Bukhari, no. 2996]

Saat seorang hamba berada di tempat tinggalnya, ia tiada mampu menunaikan amal saleh yang secara rutin dilakukannya lantaran sakit. Maka, pahala amal saleh (yang rutin dilakukannya saat sehat) tetap mengalir untuknya.

Atau, bila saat safar dirinya terhalang melakukan amal saleh yang rutin dilakukan saat berada di tempat tinggalnya. Maka, pahala amal saleh (yang rutin dilakukannya) tetap mengalir untuknya.

Ketidakmampuan untuk melakukan rutinitas amal saleh disebabkan udzur di luar kemampuan dirinya. Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya. Allah Maha Mengetahui.keadaan hamba-hamba-Nya.

Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, serta hindarkanlah kami dari siksa api neraka.

✍️ Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin حفظه الله

🌴🌾🍃🌴🌾🍃🌴🌾🍃🌴🌾

Tidak ada komentar