πŸŒΎπŸŒ΄πŸƒ PUASA ITU PERISAI
Dari sahabat mulia Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ΩˆΨ§Ω„Ψ΅ِّيَΨ§Ω…ُ Ψ¬ُΩ†َّΨ©ٌ

"Dan puasa itu perisai." [HR. Al-Bukhari, no. 1904 dan Muslim, no. 1151]

Redaksi hadits di atas merupakan kutipan dari sebuah hadits yang cukup panjang yang mengungkap keutamaan puasa.

Wa ash-Shiyaamu junnatun, (dan puasa itu perisai). Fungsi perisai adalah alat untuk melindungi, menjaga, memelihara dari beragam serangan pihak lawan.

Puasa diibaratkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai perisai. Karena senyatanya, puasa bisa menjadi sebab seseorang yang melaksanakannya, menjadi terlindungi, terjaga, terpelihara dari berbagai tindak maksiat dan beragam perbuatan dosa tatkala di dunia. Adapun di akhirat, puasa menjadi sebab seseorang terlindungi, terjaga, terpelihara dari api neraka.

Seorang mukmin yang berpuasa di bulan Ramadhan tentu akan berusaha menghindari berbagai kemaksiatan dan perbuatan dosa. Puasa membentengi dirinya dari perilaku rendah bertabur dosa.

Dengan sebab puasa yang dijalaninya, seseorang berusaha menghindari segala bentuk perbuatan jelek. Maka, puasa telah berperan sebagai junnah. Tameng dari kemaksiatan dan dosa. Tameng dari siksa api neraka.

Semoga Allah Subhanahu senantiasa memberi hidayah taufiq kepada kita.

Penulis al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin حفظه Ψ§Ω„Ω„Ω‡
πŸŒΎπŸŒ΄πŸƒπŸŒΎπŸŒ΄πŸƒπŸŒΎπŸŒ΄πŸƒπŸŒΎπŸŒ΄

PUASA ITU PERISAI

πŸŒΎπŸŒ΄πŸƒ PUASA ITU PERISAI
Dari sahabat mulia Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

ΩˆΨ§Ω„Ψ΅ِّيَΨ§Ω…ُ Ψ¬ُΩ†َّΨ©ٌ

"Dan puasa itu perisai." [HR. Al-Bukhari, no. 1904 dan Muslim, no. 1151]

Redaksi hadits di atas merupakan kutipan dari sebuah hadits yang cukup panjang yang mengungkap keutamaan puasa.

Wa ash-Shiyaamu junnatun, (dan puasa itu perisai). Fungsi perisai adalah alat untuk melindungi, menjaga, memelihara dari beragam serangan pihak lawan.

Puasa diibaratkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai perisai. Karena senyatanya, puasa bisa menjadi sebab seseorang yang melaksanakannya, menjadi terlindungi, terjaga, terpelihara dari berbagai tindak maksiat dan beragam perbuatan dosa tatkala di dunia. Adapun di akhirat, puasa menjadi sebab seseorang terlindungi, terjaga, terpelihara dari api neraka.

Seorang mukmin yang berpuasa di bulan Ramadhan tentu akan berusaha menghindari berbagai kemaksiatan dan perbuatan dosa. Puasa membentengi dirinya dari perilaku rendah bertabur dosa.

Dengan sebab puasa yang dijalaninya, seseorang berusaha menghindari segala bentuk perbuatan jelek. Maka, puasa telah berperan sebagai junnah. Tameng dari kemaksiatan dan dosa. Tameng dari siksa api neraka.

Semoga Allah Subhanahu senantiasa memberi hidayah taufiq kepada kita.

Penulis al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin حفظه Ψ§Ω„Ω„Ω‡
πŸŒΎπŸŒ΄πŸƒπŸŒΎπŸŒ΄πŸƒπŸŒΎπŸŒ΄πŸƒπŸŒΎπŸŒ΄

Tidak ada komentar