🌾🍃🌴 PUASA ENAM HARI DI BULAN SYAWWAL
Dari sahabat mulia Abu Ayub Al-Anshari radhiyallahu 'anhu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda

مَنْ صَامَ رَمَضانَ ثُمَّ أتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ.

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diiringi dengan berpuasa enam hari di bulan Syawwal, maka ia seperti berpuasa selama satu tahun." [HR. Muslim, no. 116]

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberi berita gembira bagi orang-orang yang beriman dengan satu amal yang akan memberi kebaikan bagi yang menunaikannya. 

Nabi shallallahu alaihi wa sallam memotivasi umatnya untuk merengkuh kebaikan dengan berpuasa enam hari di bulan Syawwal setelah pungkas menyelesaikan puasa Ramadhan. 

Berdasar hadits di atas, bila seseorang masih memiliki hutang puasa Ramadhan, hendaknya segera disempurnakan puasa Ramadhannya setelah itu tunaikan puasa enam hari Syawwal. Barangsiapa yang telah menyempurnakan puasa Ramadhan lalu diikuti puasa Syawwal enam hari, maka terhitung baginya puasa selama setahun. 

Allah Ta'ala berfirman, 

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

"Barangsiapa melakukan amal kebaikan, maka baginya mendapat (pahala) semisal sepuluh kali lipat dari amalnya." [Surah Al-'An'am: 160]
 
Puasa Ramadhan memiliki kedudukan sepuluh bulan. Adapun puasa enam hari Syawwal memiliki kedudukan dua bulan. Sehingga semuanya 12 bulan atau satu tahun. 

Berpuasa enam hari Syawwal bisa ditunaikan secara terus menerus enam hari. Bisa juga ditunaikan secara tidak berurut atau tidak terus menerus. Hari ini puasa, besok tidak. Dua hari kemudian puasa Syawwal lagi, setelah itu tak berpuasa. Boleh tidak berurut asal tetap berpuasa selama di Bulan Syawwal, berpuasa enam hari. 
Allahu a'lam 

Semoga Allah Ta'ala memberi kemudahan bagi kita untuk melakukannya.

Penulis al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafidzohulloh 
🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾

PUASA ENAM HARI DI BULAN SYAWWAL

🌾🍃🌴 PUASA ENAM HARI DI BULAN SYAWWAL
Dari sahabat mulia Abu Ayub Al-Anshari radhiyallahu 'anhu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda

مَنْ صَامَ رَمَضانَ ثُمَّ أتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ.

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diiringi dengan berpuasa enam hari di bulan Syawwal, maka ia seperti berpuasa selama satu tahun." [HR. Muslim, no. 116]

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberi berita gembira bagi orang-orang yang beriman dengan satu amal yang akan memberi kebaikan bagi yang menunaikannya. 

Nabi shallallahu alaihi wa sallam memotivasi umatnya untuk merengkuh kebaikan dengan berpuasa enam hari di bulan Syawwal setelah pungkas menyelesaikan puasa Ramadhan. 

Berdasar hadits di atas, bila seseorang masih memiliki hutang puasa Ramadhan, hendaknya segera disempurnakan puasa Ramadhannya setelah itu tunaikan puasa enam hari Syawwal. Barangsiapa yang telah menyempurnakan puasa Ramadhan lalu diikuti puasa Syawwal enam hari, maka terhitung baginya puasa selama setahun. 

Allah Ta'ala berfirman, 

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

"Barangsiapa melakukan amal kebaikan, maka baginya mendapat (pahala) semisal sepuluh kali lipat dari amalnya." [Surah Al-'An'am: 160]
 
Puasa Ramadhan memiliki kedudukan sepuluh bulan. Adapun puasa enam hari Syawwal memiliki kedudukan dua bulan. Sehingga semuanya 12 bulan atau satu tahun. 

Berpuasa enam hari Syawwal bisa ditunaikan secara terus menerus enam hari. Bisa juga ditunaikan secara tidak berurut atau tidak terus menerus. Hari ini puasa, besok tidak. Dua hari kemudian puasa Syawwal lagi, setelah itu tak berpuasa. Boleh tidak berurut asal tetap berpuasa selama di Bulan Syawwal, berpuasa enam hari. 
Allahu a'lam 

Semoga Allah Ta'ala memberi kemudahan bagi kita untuk melakukannya.

Penulis al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafidzohulloh 
🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾

Tidak ada komentar