DUKA SUKA TETAP MEMUJI-NYA
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
Dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha, ia bertutur,إِذَا رَأَى مَا يُحِبُّ قَالَ الحَمْدُ للهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ قَالَ الحَمْدُ للهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
📚 HR. Ibnu Majah, no. 3803
Dalam kehidupan, suka duka bisa datang silih berganti. Cuaca sesaat bisa berubah. Cuaca cerah, sesaat bisa berubah menjadi mendung kelabu. Pagi ceria, sore berkabut duka nestapa.
Bagi seorang muslim, apapun situasi yang dialaminya kalimat tahmid: alhamdulillah senantiasa menggetarkan hati dan meluncur dari lisannya. Kalimat tahmid senantiasa terucap darinya sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah mencontohkannya.
Kala suka ceria meliputi diri, ia mengucapkan, alhamdulillaah alladzi bini'matihi tatimmush-shaalihaat.
Kala duka menyelimuti, ia pun mengucapkan alhamdulillaah 'alaa kulli haal.
Bagaimana pun keadaannya, seorang muslim senantiasa memuji kepada Allah Subhanahu. Duka suka tetap memuji-Nya.
Ya, Allah ya Rabb, bantulah kami untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan membaguskan ibadah kepada-Mu.
🌴🌾🍃🌾🍃🌴🌾🌴🍃🌾
✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah
#faidah #ayat #hadits #tafsir
•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••