KALA PINTU DUNIA DIBUKAKAN

▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَا الْفَقْرُ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا فَتُهلِكُكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُم

“Bukan kefakiran yang aku takutkan atas kalian. Akan tetapi, aku khawatir akan dibuka lebar (pintu) dunia kepada kalian, seperti telah dibuka lebar kepada orang sebelum kalian. Maka, kalian akan saling bersaing  (berlomba-lomba) untuk mendapatkannya sebagaimana mereka telah bersaing (berlomba-lomba) untuknya. Kelak (kemewahan) dunia akan membinasakan kalian seperti telah membinasakan mereka.”


📚  HR. Al-Bukhari, no. 3158, 4015, 6425 dan Muslim, no. 7614

Kenikmatan dunia bisa melalaikan seorang hamba dari menaati Allah Subhanahu. Karenanya, bukan kefakiran yang dikhawatirkan.

Berapa banyak dari hamba Allah yang telah dikaruniai kesehatan pada tubuhnya. Namun, berapa banyak pula yang memanfaatkan kesehatan pada tubuhnya untuk beribadah hanya kepada Allah Subhanahu saja. Berapa banyak dari hamba Allah yang dianugerahi ilmu dan kecerdasan. Namun, berapa banyak pula yang menjadikan ilmu dan kecerdasan itu dimanfaatkan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dan bersikap tawadhu (rendah hati). Berapa banyak dari hamba Allah yang telah diberi kemampuan finansial. Namun, berapa banyak pula yang memanfaatkan kemampuan finansial itu untuk disalurkan di jalan Allah Ta'ala.

Islam tidak melarang pemeluknya berupaya meraup kenikmatan dunia. Namun, hendaklah kenikmatan tersebut digunakan sebagai titian meraih kenikmatan yang kekal abadi di akhirat nanti.

Jangan tertipu dengan kilau kehidupan dunia. Hingga lupa diri tiada mau menjadikannya sebagai investasi kehidupan nanti di akhirat. Harta, tahta dan segenap unsur keduniaan lainnya itu bersifat fana. Bisa jadi hari ini masih dalam kekuasaannya, namun sesaat kemudian sudah lepas tiada lagi dalam genggamannya. Karenanya, berhati-hatilah dari dunia dengan aneka warnanya. Dunia itu fana. Adapun yang abadi, yang dimanfaatkan untuk kepentingan akhirat.

Bukan kefakiran yang dikhawatirkan meluluhlantakkan kehidupan seorang hamba. Namun, kekhawatiran itu tumbuh seiring pintu dunia dibukakan seluas-luasnya.

Ya, Allah ya Rabb, selamatkanlah kami dari beragam fitnah (ujian) dunia. Jadikanlah amal ibadah kami di dunia ini menjadi sebab teraihnya kebahagiaan di akhirat nanti. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

🍃🌴🌾🌴🌾🍃🌾🌴🌾🍃

✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah

#faidah #ayat #hadits #tafsir

•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••

Posting Komentar