KARENA NIAT KUKUH YANG TETAP TUMBUH
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
📚 HR. Al-Bukhari, no. 2839
Ketika terjadi perang Tabuk, ada sekelompok orang di Kota Madinah yang tidak turut berperang.
Ketidaksertaan mereka tidak berangkat ke Tabuk lantaran adanya kendala yang bersifat syar'i. Alasan tidak berangkat berperang bisa dibenarkan berdasar syariat, seperti sedang menderita sakit.
Di dalam hadits disebutkan " wa hum ma'anaa (mereka bersama kita)". Kalimat itu menunjukkan bahwa, meski secara fisik tidak turut serta, namun pada diri mereka tumbuh niat dan keinginan yang kuat untuk turut berangkat ke Tabuk. Karena keadaan yang tak memungkinkan sehingga dengan terpaksa mereka harus tetap tinggal di Madinah.
Lantaran niat untuk turut perang Tabuk masih tetap tumbuh kukuh di hati, maka mereka teranggap turut menyertai dalam perang Tabuk. Mereka mendapat pahala sebagaimana pahala yang turut peperangan. "Wa hum ma'anaa (mereka bersama kita)," kata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Itulah arti penting niat yang lurus dan kukuh, niat yang benar, niat semata hanya karena Allah Ta'ala saja.
Ya Allah ya Raab, kokohkanlah kami di atas agama-Mu, berilah kami kekuatan dan kemudahan agar mampu menunaikan ketaatan-ketaatan kepada-Mu. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
🍃🌾🌴🌾🍃🌾🌴🌾🌾🌴🍃
✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah
#faidah #ayat #hadits #tafsir
•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••
Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
رَجَعْنَا مِنْ غَزْوَةِ تَبُوْكَ مَعَ النَّبِيِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: إِنَّ أَقْوَامًا خَلْفَنَا بِالمَدِيْنَةِ مَا سَلَكْنَا شِعْبًا وَلَا وَادٍيًا، إِلَّا وَهُمْ مَعَنَا حَبَسَهُمُ العُذْرُ
"Kami kembali dari peperangan Tabuk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lantas beliau bersabda, 'Sungguh ada sekelompok orang yang tinggal di Madinah, yang tidak menelusuri jalan di pegunungan dan tidak pula berjalan melintasi lembah, kecuali mereka selalu bersama kita. Mereka tertahan (tidak bisa turut dalam peperangan Tabuk) lantaran udzur (adanya halangan bersifat syar'i)."
📚 HR. Al-Bukhari, no. 2839
Ketika terjadi perang Tabuk, ada sekelompok orang di Kota Madinah yang tidak turut berperang.
Ketidaksertaan mereka tidak berangkat ke Tabuk lantaran adanya kendala yang bersifat syar'i. Alasan tidak berangkat berperang bisa dibenarkan berdasar syariat, seperti sedang menderita sakit.
Di dalam hadits disebutkan " wa hum ma'anaa (mereka bersama kita)". Kalimat itu menunjukkan bahwa, meski secara fisik tidak turut serta, namun pada diri mereka tumbuh niat dan keinginan yang kuat untuk turut berangkat ke Tabuk. Karena keadaan yang tak memungkinkan sehingga dengan terpaksa mereka harus tetap tinggal di Madinah.
Lantaran niat untuk turut perang Tabuk masih tetap tumbuh kukuh di hati, maka mereka teranggap turut menyertai dalam perang Tabuk. Mereka mendapat pahala sebagaimana pahala yang turut peperangan. "Wa hum ma'anaa (mereka bersama kita)," kata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Itulah arti penting niat yang lurus dan kukuh, niat yang benar, niat semata hanya karena Allah Ta'ala saja.
Ya Allah ya Raab, kokohkanlah kami di atas agama-Mu, berilah kami kekuatan dan kemudahan agar mampu menunaikan ketaatan-ketaatan kepada-Mu. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
🍃🌾🌴🌾🍃🌾🌴🌾🌾🌴🍃
✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah
#faidah #ayat #hadits #tafsir
•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••