TENANG, TIDAK TERBURU-BURU
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
Dari sahabat Abdurrahman bin Syibli radhiyallahu 'anhu,
📚 HR. Abu Dawud, no. 862
Hadits di atas termasuk satu diantara beberapa larangan menyerupai hewan di dalam shalat.
Hadits di atas memberi gambaran seekor burung gagak bila mematuk atau mencocok makanan dengan paruhnya. Maka, dengan cepat paruhnya bergerak mencocoknya atau mematuknya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membuat penyerupaan bagi seseorang yang menunaikan shalat dengan gerakan cepat. Rukuk dan sujudnya bagai burung gagak mematuk makanan.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang gerakan shalat semacam itu. Hal itu meniadakan unsur kekhusyuan dan tuma'ninah (ketenangan). Padahal, seseorang yang menunaikan shalat dituntut untuk melakukannya secara khusyuk dan tuma'ninah (tenang). Tidak boleh ditunaikan secara tergesa-gesa.
Maka, tunaikanlah shalat dengan bacaan yang baik, benar, tenang, tidak terburu-buru. Begitu pula saat menunaikan gerakan rukuk hendaklah ditunaikan dengan tenang dan khusyuk hingga benar-benar posisi punggung membungkuk dan bacaan rukuk dibaca dengan penuh penghayatan.
Setelah itu bangkit dari rukuk hingga benar-benar tulang belakang tegak berdiri seraya mengucapkan bacaan saat i'tidal (bangkit dari rukuk) dengan penuh khusyuk. Setelah itu, bergerak untuk sujud. Saat bersujud pun hendaklah dilakukan dengan penuh khusyuk dan tidak tergesa-gesa.
Bangkit dari sujud, hendaklah duduk tegak hingga tulang belakang benar-benar lurus. Setelah itu ucapkan bacaan duduk diantara dua sujud dengan penuh penghayatan. Kemudian sujud kembali. Bersujud dengan tenang, tidak terburu-buru.
Demikianlah, seluruh gerakan dan bacaan dalam shalat hendaklah ditunaikan dengan penuh khusyuk dan tuma'ninah. Tidak dilakukan secara tergesa-gesa. Bagai burung mematuk makanan.
Ya Allah bantulah kami untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan memperbagus ibadah kepada-Mu.
🌴🌾🍃🌾🌴🌾🍃🌾🌴🌾🍃
✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah
#faidah #ayat #hadits #tafsir
•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••
Dari sahabat Abdurrahman bin Syibli radhiyallahu 'anhu,
نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَقْرَةِ الغُرَابِ
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang dari (gerakan) mencocok atau mematuk (seperti dilakukan) burung gagak."
📚 HR. Abu Dawud, no. 862
Hadits di atas termasuk satu diantara beberapa larangan menyerupai hewan di dalam shalat.
Hadits di atas memberi gambaran seekor burung gagak bila mematuk atau mencocok makanan dengan paruhnya. Maka, dengan cepat paruhnya bergerak mencocoknya atau mematuknya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membuat penyerupaan bagi seseorang yang menunaikan shalat dengan gerakan cepat. Rukuk dan sujudnya bagai burung gagak mematuk makanan.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang gerakan shalat semacam itu. Hal itu meniadakan unsur kekhusyuan dan tuma'ninah (ketenangan). Padahal, seseorang yang menunaikan shalat dituntut untuk melakukannya secara khusyuk dan tuma'ninah (tenang). Tidak boleh ditunaikan secara tergesa-gesa.
Maka, tunaikanlah shalat dengan bacaan yang baik, benar, tenang, tidak terburu-buru. Begitu pula saat menunaikan gerakan rukuk hendaklah ditunaikan dengan tenang dan khusyuk hingga benar-benar posisi punggung membungkuk dan bacaan rukuk dibaca dengan penuh penghayatan.
Setelah itu bangkit dari rukuk hingga benar-benar tulang belakang tegak berdiri seraya mengucapkan bacaan saat i'tidal (bangkit dari rukuk) dengan penuh khusyuk. Setelah itu, bergerak untuk sujud. Saat bersujud pun hendaklah dilakukan dengan penuh khusyuk dan tidak tergesa-gesa.
Bangkit dari sujud, hendaklah duduk tegak hingga tulang belakang benar-benar lurus. Setelah itu ucapkan bacaan duduk diantara dua sujud dengan penuh penghayatan. Kemudian sujud kembali. Bersujud dengan tenang, tidak terburu-buru.
Demikianlah, seluruh gerakan dan bacaan dalam shalat hendaklah ditunaikan dengan penuh khusyuk dan tuma'ninah. Tidak dilakukan secara tergesa-gesa. Bagai burung mematuk makanan.
Ya Allah bantulah kami untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan memperbagus ibadah kepada-Mu.
🌴🌾🍃🌾🌴🌾🍃🌾🌴🌾🍃
✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah
#faidah #ayat #hadits #tafsir
•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••