YANG BUTA MATA MEMINTA KERINGANAN
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
Dari sahabat mulia Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia mengisahkan,
"Telah datang ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seorang laki-laki buta. Lantas, laki-laki buta itu mengatakan, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya tiada memiliki penuntun yang akan menuntun saya ke masjid.' Maka, laki-laki buta itu pun memohon keringanan atau rukhshah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam agar dibolehkan shalat (fardhu yang lima waktu) di rumahnya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengabulkan permohonannya. Laki-laki buta itu pun diberi rukhshah. Ketika laki-laki buta itu hendak pergi meninggalkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka laki-laki buta itu pun dipanggil kembali. Lantas, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada laki-laki buta itu, 'Apakah engkau mendengar lantunan adzan (untuk) shalat?' Laki-laki buta itu menjawab, 'Ya, saya mendengarnya.' Kata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Bila mendengar, maka penuhi panggilannya'."
📚 HR. Muslim, no.653
Kisah hadits sahih di atas berkait sikap seorang muslim kala mendengar adzan. Seorang muslim memiliki sikap untuk senantiasa menjaga shalat fardhu yang lima waktu ditunaikan secara berjamaah di masjid.
Dikisahkan dalam hadits di atas, bahkan seorang yang buta pun diperintahkan untuk tetap menunaikan shalat fardhu secara berjamaah di masjid.
Shalat berjamaah di masjid memiliki keutamaan yang sangat tinggi. Sehingga, seorang muslim, hendaklah memperkuat komitmen pada dirinya untuk berusaha menunaikan shalat fardhu secara berjamaah di masjid.
Bila tiada udzur, seperti hujan, sedang bersafar, sakit dan keadaan tertentu yang dinyatakan udzur syar'i, maka komitmen mulia seorang muslim hendaklah selalu berusaha shalat fardhu secara berjamaah di masjid.
Ya, Allah ya Rabb, mudahkanlah bagi kami untuk bisa menunaikan titah perintah-Mu, dan kuatkanlah diri kami untuk selalu bisa menaati-Mu, serta kokohkanlah kami agar selalu berada di atas agama-Mu. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
🍃🌾🌴🌾🍃🌾🌴🌾🍃🌾🌴
✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah
#faidah #ayat #hadits #tafsir
•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••
Dari sahabat mulia Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia mengisahkan,
أََتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ أَعْمَى، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إنَّهُ لَيْسَ لِي قَائِدٌ يَقُوْدُنِي إِلَى المَسْجِدِ، فَسَأََلَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أََنْ يُرَخِّصَ لَهُ، فيُصَلِّيَ فِي بَيْتِهِ، فَرَخَّصَ لَهُ، فَلَمَّا وَلَّى، دَعَاهُ، فَقَالَ: هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بالصَّلَاةِ؟ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: فَأَجِبْ.
"Telah datang ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seorang laki-laki buta. Lantas, laki-laki buta itu mengatakan, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya tiada memiliki penuntun yang akan menuntun saya ke masjid.' Maka, laki-laki buta itu pun memohon keringanan atau rukhshah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam agar dibolehkan shalat (fardhu yang lima waktu) di rumahnya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengabulkan permohonannya. Laki-laki buta itu pun diberi rukhshah. Ketika laki-laki buta itu hendak pergi meninggalkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka laki-laki buta itu pun dipanggil kembali. Lantas, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada laki-laki buta itu, 'Apakah engkau mendengar lantunan adzan (untuk) shalat?' Laki-laki buta itu menjawab, 'Ya, saya mendengarnya.' Kata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Bila mendengar, maka penuhi panggilannya'."
📚 HR. Muslim, no.653
Kisah hadits sahih di atas berkait sikap seorang muslim kala mendengar adzan. Seorang muslim memiliki sikap untuk senantiasa menjaga shalat fardhu yang lima waktu ditunaikan secara berjamaah di masjid.
Dikisahkan dalam hadits di atas, bahkan seorang yang buta pun diperintahkan untuk tetap menunaikan shalat fardhu secara berjamaah di masjid.
Shalat berjamaah di masjid memiliki keutamaan yang sangat tinggi. Sehingga, seorang muslim, hendaklah memperkuat komitmen pada dirinya untuk berusaha menunaikan shalat fardhu secara berjamaah di masjid.
Bila tiada udzur, seperti hujan, sedang bersafar, sakit dan keadaan tertentu yang dinyatakan udzur syar'i, maka komitmen mulia seorang muslim hendaklah selalu berusaha shalat fardhu secara berjamaah di masjid.
Ya, Allah ya Rabb, mudahkanlah bagi kami untuk bisa menunaikan titah perintah-Mu, dan kuatkanlah diri kami untuk selalu bisa menaati-Mu, serta kokohkanlah kami agar selalu berada di atas agama-Mu. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
🍃🌾🌴🌾🍃🌾🌴🌾🍃🌾🌴
✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah
#faidah #ayat #hadits #tafsir
•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••