BILA URAT MALU PUTUS
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
Dari sahabat mulia Abu Mas'ud Uqbah bin Amr radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
📚 HR. Al-Bukhari, no. 3483
Ketika rasa malu berbuat dosa sudah tidak ada, maka perilaku serendah apapun tidak dipedulikan. Martabat sebagai manusia tidak lagi dipikirkan. Yang ada di kepalanya adalah ambisi meraup dunia walau harus berperilaku hina menghinakan.
Akal jernih tidak lagi berfungsi. Buta hati telah menyelimuti. Perilakunya tidak lagi mulia, jauh dari nilai kemanusiaan yang beradab beretika. Rambu-rambu syariat diterabas. Perilaku menghalalkan segala cara.
Bila urat malu putus, tak ada lagi rasa malu, tak lagi memikirkan kebaikan bagi orang banyak. Yang ada hanya hawa nafsu memupuk ambisi dunia untuk kepentingannya sendiri. Bahan bakar pun dioplos, minyak goreng pun dikurangi takarannya, dan perilaku korup lainnya sengaja dilakukan. Rakus, tamak.
Maka, bila sudah tidak memiliki rasa malu, berbuatlah sesukamu. Tapi ingat, semua perbuatan tentu memiliki akibat. Allah Subhanahu tidak tidur. Dia Maha Mengetahui perbuatan hamba-hamba-Nya. Dia akan memberikan balasan yang sangat keras. Ambillah pelajaran dari penduduk Madyan, yang telah berbuat curang lantas mendapat azab nan mengerikan.
Ya, Allah, ya Rabb, kokohkanlah kami di atas agama-Mu. Lindungi kami dari fitnah dunia dan selamatkan kami dari perilaku tidak terpuji.
🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃
✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah
#faidah #ayat #hadits #tafsir
•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••
Dari sahabat mulia Abu Mas'ud Uqbah bin Amr radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِمَّا أدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ، إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَافْعَلْ مَا شِئْتَ.
"Sesungguhnya, apa yang manusia dapatkan dari kalam kenabian, yaitu bila tidak memiliki rasa malu, maka berbuatlah sesukamu."
📚 HR. Al-Bukhari, no. 3483
Ketika rasa malu berbuat dosa sudah tidak ada, maka perilaku serendah apapun tidak dipedulikan. Martabat sebagai manusia tidak lagi dipikirkan. Yang ada di kepalanya adalah ambisi meraup dunia walau harus berperilaku hina menghinakan.
Akal jernih tidak lagi berfungsi. Buta hati telah menyelimuti. Perilakunya tidak lagi mulia, jauh dari nilai kemanusiaan yang beradab beretika. Rambu-rambu syariat diterabas. Perilaku menghalalkan segala cara.
Bila urat malu putus, tak ada lagi rasa malu, tak lagi memikirkan kebaikan bagi orang banyak. Yang ada hanya hawa nafsu memupuk ambisi dunia untuk kepentingannya sendiri. Bahan bakar pun dioplos, minyak goreng pun dikurangi takarannya, dan perilaku korup lainnya sengaja dilakukan. Rakus, tamak.
Maka, bila sudah tidak memiliki rasa malu, berbuatlah sesukamu. Tapi ingat, semua perbuatan tentu memiliki akibat. Allah Subhanahu tidak tidur. Dia Maha Mengetahui perbuatan hamba-hamba-Nya. Dia akan memberikan balasan yang sangat keras. Ambillah pelajaran dari penduduk Madyan, yang telah berbuat curang lantas mendapat azab nan mengerikan.
Ya, Allah, ya Rabb, kokohkanlah kami di atas agama-Mu. Lindungi kami dari fitnah dunia dan selamatkan kami dari perilaku tidak terpuji.
🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃
✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah
#faidah #ayat #hadits #tafsir
•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••