MEMAHAMI HAKEKAT HARTA
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَقُوْلُ العَبْدُ: مَالِي، مَالِي، إِنَّمَا لَهُ مِنْ مَالِهِ ثَلَاثٌ: مَا أَكَلَ فَأَفْنَى، أَوْ لَبِسَ فَأَبْلَى، أَوْ أَعْطَى فَاقْتَنَى، وَمَا سِوَى ذٰلِكَ فَهُوَ ذَاهِبٌ، وَتَارِكُهُ لِلنَّاسِ.
"Seorang hamba mengatakan, "Hartaku, hartaku". Sesungguhnya harta miliknya terbagi tiga bagian:
Pertama, apa yang ia makan, maka akan habis.
Kedua, apa yang ia kenakan, maka akan usang.
Ketiga, apa yang ia berikan (untuk Allah Ta'ala), maka akan membuahkan (kebaikan).
Selain dari ketiga hal itu, maka (harta) akan lenyap atau ia tinggalkan untuk orang lain."
📚 HR. Muslim, no. 2959
Hadits di atas menggambarkan secara rinci keadaan harta yang dimiliki seorang hamba.
Harta yang digunakan untuk keperluan makan dan minum, maka akan habis dan sirna.
Begitu pula bila digunakan untuk keperluan yang disandang, seperti baju, kain, sepatu dan sejenisnya. Maka, tentu akan lusuh dan usang, setelah itu dibuang.
Adapun harta yang bermanfaat dan memiliki kekekalan hingga akhirat nanti adalah harta yang ia berikan kepada Allah Ta'ala. Harta itu, dengan penuh ikhlas karena Allah Subhanahu, ia wakafkan, atau disedekahkan atau diinfakkan di jalan Allah Ta'ala.
Dengan itu, pahala dari harta yang ia berikan kepada Allah Subhanahu, akan terus mengalir kepadanya walau dirinya sudah tidak hidup di dunia lagi. Ia terus mendapat pahala dari amal jariyahnya. Inilah harta yang sungguh miliknya. Selain dari itu, harta itu akan lenyap atau diwariskan kepada orang lain.
Ya Allah ampunilah segala dosa kami, maafkanlah segala kesalahan kami, dan terimalah amal ibadah kami. Jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang husnul khatimah dan meraih jannah, surga-Mu.
🍃🌾🌴🌾🍃🌾🌴🌾🍃🌾🌴
✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah
#faidah #ayat #hadits #tafsir
•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَقُوْلُ العَبْدُ: مَالِي، مَالِي، إِنَّمَا لَهُ مِنْ مَالِهِ ثَلَاثٌ: مَا أَكَلَ فَأَفْنَى، أَوْ لَبِسَ فَأَبْلَى، أَوْ أَعْطَى فَاقْتَنَى، وَمَا سِوَى ذٰلِكَ فَهُوَ ذَاهِبٌ، وَتَارِكُهُ لِلنَّاسِ.
"Seorang hamba mengatakan, "Hartaku, hartaku". Sesungguhnya harta miliknya terbagi tiga bagian:
Pertama, apa yang ia makan, maka akan habis.
Kedua, apa yang ia kenakan, maka akan usang.
Ketiga, apa yang ia berikan (untuk Allah Ta'ala), maka akan membuahkan (kebaikan).
Selain dari ketiga hal itu, maka (harta) akan lenyap atau ia tinggalkan untuk orang lain."
📚 HR. Muslim, no. 2959
Hadits di atas menggambarkan secara rinci keadaan harta yang dimiliki seorang hamba.
Harta yang digunakan untuk keperluan makan dan minum, maka akan habis dan sirna.
Begitu pula bila digunakan untuk keperluan yang disandang, seperti baju, kain, sepatu dan sejenisnya. Maka, tentu akan lusuh dan usang, setelah itu dibuang.
Adapun harta yang bermanfaat dan memiliki kekekalan hingga akhirat nanti adalah harta yang ia berikan kepada Allah Ta'ala. Harta itu, dengan penuh ikhlas karena Allah Subhanahu, ia wakafkan, atau disedekahkan atau diinfakkan di jalan Allah Ta'ala.
Dengan itu, pahala dari harta yang ia berikan kepada Allah Subhanahu, akan terus mengalir kepadanya walau dirinya sudah tidak hidup di dunia lagi. Ia terus mendapat pahala dari amal jariyahnya. Inilah harta yang sungguh miliknya. Selain dari itu, harta itu akan lenyap atau diwariskan kepada orang lain.
Ya Allah ampunilah segala dosa kami, maafkanlah segala kesalahan kami, dan terimalah amal ibadah kami. Jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang husnul khatimah dan meraih jannah, surga-Mu.
🍃🌾🌴🌾🍃🌾🌴🌾🍃🌾🌴
✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah
#faidah #ayat #hadits #tafsir
•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••