KETIKA PARA MALAIKAT TURUT BERTEMPUR
▪️ ••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈•• ▪️
Allah Subhanahu berfirman,
إِذْ تَسْتَغِيثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
📚 Surah Al-Anfal: 9
Para malaikat termasuk bala tentara Allah Subhanahu, yang senantiasa patuh dan tiada pernah menyelisihi perintah.
Kala peperangan Badar. Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghadapi kaum musyrikin yang berjumlah 1000 personil siap tempur. Sementara, kekuatan personil kaum muslimin hanya berjumlah 317 orang. Sebuah pertempuran yang tiada berimbang berdasar rasio kekuatan anggota pasukan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas beristighatsah (memohon pertolongan hanya kepada Allah Subhanahu saat terdesak, darurat, situasi bahaya). Beliau menghadapkan diri ke arah kiblat, beliau tengadahkan tangan ke arah langit, beliau berdoa, memohon kepada Allah Rabb semesta alam yang Mahaperkasa dan Mahakuat.
Beliau memohon dengan benar-benar memohon, terus menerus, seakan tiada akan henti. Beliau berdoa bersungguh-sungguh. Hingga selendang beliau terjatuh. Beliau berdoa saat situasi teramat darurat, sangat genting.
Sahabat mulia Abubakar Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu pun mendekat seraya memungut selendang beliau yang jatuh lalu mengenakannya ke Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sahabat nan mulia itu berkata, "Cukup wahai Rasulullah, cukup."
Peperangan pun berkecamuk. Pertempuran pun berlangsung tiada terhindar. Kekuatan 1000 orang melawan 317 orang.
Saat itulah bala bantuan turun dari arah langit. Allah Ta'ala menurunkan pasukan tempur dengan kekuatan 1000 malaikat yang datang silih berganti, susul menyusul, menolong kaum muslimin. (Lihat Tafsir Ibn Katsir dan Tafsir Ath-Thabari)
Bahkan, dalam Surah Ali Imran ayat 124-125, pasukan tempur yang terdiri para malaikat itu mencapai 3000 dan terus bertambah hingga 5000 malaikat.
Itulah berita gembira untuk kaum muslimin. Allah Subhanahu mengokohkan kedudukan kaum muslimin. Membangun semangat tempur guna menegakkan kalimatullah di muka bumi. Melibas musuh-musuh agama Allah.
Sungguh, tiada kekuatan yang bisa menghadang kekuatan yang ditolong Allah Ta'ala. Walau persenjataan musuh sedemikian canggih, didukung pasukan kavaleri yang serba taktis, kapal induk yang modern, pesawat-pesawat tempur yang terbang tinggi menghujani dengan rudal-rudal terhebat, namun semua itu tiada mampu menghancurkan kekuatan kaum muslimin yang ditolong Allah Subhanahu.
Ya, Allah tolonglah kaum muslimin di mana pun berada. Tolonglah kaum muslimin yang teraniaya, yang dizalimi, yang dijajah, yang dilukai, yang disakiti, yang dirampas hak-hak mereka secara lalim. Ya, Allah, Rabb Yang Mahaperkasa dan Mahakuat, sungguh Engkau adalah sebaik-baik penolong.
🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃
✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah
#faidah #ayat #hadits #tafsir
•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••
Allah Subhanahu berfirman,
إِذْ تَسْتَغِيثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
"(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabb-mu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, 'Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut'."
📚 Surah Al-Anfal: 9
Para malaikat termasuk bala tentara Allah Subhanahu, yang senantiasa patuh dan tiada pernah menyelisihi perintah.
Kala peperangan Badar. Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghadapi kaum musyrikin yang berjumlah 1000 personil siap tempur. Sementara, kekuatan personil kaum muslimin hanya berjumlah 317 orang. Sebuah pertempuran yang tiada berimbang berdasar rasio kekuatan anggota pasukan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas beristighatsah (memohon pertolongan hanya kepada Allah Subhanahu saat terdesak, darurat, situasi bahaya). Beliau menghadapkan diri ke arah kiblat, beliau tengadahkan tangan ke arah langit, beliau berdoa, memohon kepada Allah Rabb semesta alam yang Mahaperkasa dan Mahakuat.
Beliau memohon dengan benar-benar memohon, terus menerus, seakan tiada akan henti. Beliau berdoa bersungguh-sungguh. Hingga selendang beliau terjatuh. Beliau berdoa saat situasi teramat darurat, sangat genting.
Sahabat mulia Abubakar Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu pun mendekat seraya memungut selendang beliau yang jatuh lalu mengenakannya ke Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sahabat nan mulia itu berkata, "Cukup wahai Rasulullah, cukup."
Peperangan pun berkecamuk. Pertempuran pun berlangsung tiada terhindar. Kekuatan 1000 orang melawan 317 orang.
Saat itulah bala bantuan turun dari arah langit. Allah Ta'ala menurunkan pasukan tempur dengan kekuatan 1000 malaikat yang datang silih berganti, susul menyusul, menolong kaum muslimin. (Lihat Tafsir Ibn Katsir dan Tafsir Ath-Thabari)
Bahkan, dalam Surah Ali Imran ayat 124-125, pasukan tempur yang terdiri para malaikat itu mencapai 3000 dan terus bertambah hingga 5000 malaikat.
Itulah berita gembira untuk kaum muslimin. Allah Subhanahu mengokohkan kedudukan kaum muslimin. Membangun semangat tempur guna menegakkan kalimatullah di muka bumi. Melibas musuh-musuh agama Allah.
Sungguh, tiada kekuatan yang bisa menghadang kekuatan yang ditolong Allah Ta'ala. Walau persenjataan musuh sedemikian canggih, didukung pasukan kavaleri yang serba taktis, kapal induk yang modern, pesawat-pesawat tempur yang terbang tinggi menghujani dengan rudal-rudal terhebat, namun semua itu tiada mampu menghancurkan kekuatan kaum muslimin yang ditolong Allah Subhanahu.
Ya, Allah tolonglah kaum muslimin di mana pun berada. Tolonglah kaum muslimin yang teraniaya, yang dizalimi, yang dijajah, yang dilukai, yang disakiti, yang dirampas hak-hak mereka secara lalim. Ya, Allah, Rabb Yang Mahaperkasa dan Mahakuat, sungguh Engkau adalah sebaik-baik penolong.
🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃🌾🌴🍃
✍️ Mutiara Faidah :
Al-Ustadz Ayip Syafruddin hafidzahullah
#faidah #ayat #hadits #tafsir
•••┈••••○❁ 🌺 ❁○••••┈•••