PETAKA TETANGGA bag I



                                                                                       
                                                                                     
( Bagian 1 )
Al Ustadz Abu Umar Ibrahim

لاَيَدْخُلُ الْجَنَّتَ منْ لاَ يأْ مَنُ جَا رُهُ بَوَا ئِقَهُ
“ Tidak akan masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari keburukannya.” (HR. Muslim no 46)

Siapa yang akan menyangka bahwa seabrek ibadah yang dilakukan  seorang hamba  berupa sholat, sedekah, membaca Al-Qur’an, puasa sunnah, dan ibadah lainnya  ternyata tidak mampu memasukkanya ke surga?

Mungkin tidak pernah terpikirkan dan di luar dugaan bahwa ucapan lisan tak bertulang  yang  ringan kita ucapkan, mengalir begitu saja terhadap tetangga, dan tidak kita pedulikan apakah akan membuatnya memendam sakit yang mendalam, ternyata membuat kehidupan kita hancur di akhirat yaitu dimasukkan ke neraka yang mengerikan!
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Simaklah tulisan berikut! Semoga bahasan ringkas ini menjadi renungan bagi jiwa ini, ‘tuk selalu berbenah dan mengevaluasi diri, agar selamat di kemudian hari.

Pembaca yang semoga  Alloh  Ta’ala memuliakan Anda ............
Hadits yang menjadi sandaran dalam “Mutiara Hadist” kali ini adalah hadits yang berisi ancaman keras dari Rasululloh صلى الله عليه وسلم  kepada siapa saja yang berbuat buruk kepada tetangganya.
Dari Abu Huroiroh    radliallahu ‘anhu Rasululloh صلى الله عليه وسلم  bersabda  :          
لاَيَدْخُلُ الْجَنَّتَ منْ لاَ يأْ مَنُ جَا رُهُ بَوَا ئِقَهُ
“ Tidak akan masuk surga seseorang  yang  tetangganya  tidak merasa aman dari keburukannya.”
( HR. Muslim no. 46)

Hadits diatas berisi ancaman tidak akan masuk surga bagi siapa saja yang tetangganya tidak merasa aman dari keburukan dan gangguannya.

Demikianlah Pembaca  yang semoga dirohmati Alloh  .
Siapa saja yang mengaku beriman , tentu merasa takut dan merinding mendengar ancaman yang disampaikan  Rosululloh صلى الله عليه وسلم   dalam hadits diatas.
Ancaman  yang luar biasa dahsyatnya, yang menghilangkan asa seorang muslim, yang membuat hidup susah berkepanjangan ........ Bagaimana tidak?  Surga , tempat dambaan setiap insan beriman, yang luasnya seluas langit dan bumi, yang telah dipersiapkan  untuk hamba-hambanya yang sholeh, yang dipenuhi dengan berlimpah ruah kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga , dan tidak pernah terbesit  dalam hati manusia manapun, ternyata tidak akan dimasuki oleh orang  yang suka menggangu tetangganya , sehingga tetangganya tidak merasa aman dari keburukannya. Na’udzubillah min dzalik.


Makna hadits
Pembaca yang semoga dimuliakan Alloh   ....
Apa makna sabda Rosululloh صلى الله عليه وسلم  ..... “ tidak akan masuk surga” ?
Apakah maksudnya dia tidak akan masuk surga selama-lamanya, kekal dalam neraka?
Kalau demikian, berarti mengganggu tetangga termasuk dosa kekafiran yang mengeluarkan pelakunya dari Islam.

Imam An-Nawawi rahimahulloh , dalam Syarah Shohih Muslim 2/17, menjelaskan bahwa hadits diatas memiliki dua  kemungkinan makna :
1. Jika pelakunya meyakini halalnya perbuatan mengganggu tetangga padahal sudah mengetahui larangannya, dia dihukumi kafir dan tidak akan pernah masuk surga sama sekali . (diantara dosa yang mengeluarkan pelakunya dari islam adalah menghalalkan apa-apa yang diharamkan Alloh, dan mengharamkan apa-apa yang dihalalkan oleh Alloh , padahal dia telah mengetahui hukumnya., pen.)
2. Dia tidak akan masuk surga pada awal kali dibukanya pintu surga.                                              
Masuknya dia ke surga ditunda terlebih dahulu. Bisa jadi, dia dibalas sesuai dengan amal perbuatanya (dimasukkan ke neraka terlebih dahulu, pen.)                                          

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mengganggu tetangga adalah dosa besar yang tingkatanya dibawah kesyirikan/kekafiran.
Diantara ciri-ciri dosa besar  adalah adanya ancaman neraka bagi pelakunya, atau ancaman bahwa pelakunya tidak akan masuk surga.

Menurut akidah yang benar, jika pelaku dosa besar yang tingkatanya di bawah kesyirikan itu meninggal di atas tauhid, tetapi belum bertobat dari dosa  tersebut, nasibnya di akhirat berada di bawah kehendak Alloh . Jika Alloh berkehendak mengampuninya,  Dia pun mengampuninya dengan karunia dan kasih  sayang-Nya.
Demikian pula  apabila  Alloh berkehendak mengazabnya, Dia pun mengazabnya dengan keadilan dan hikmah-Nya. Akan tetapi jika Alloh mengazab,  pelaku dosa besar tersebut tidak akan kekal di neraka.
Orang tersebut akan diazab sesuai dengan kadar dosanya, setelah itu ia akan dimasukkan ke dalam Syurga.

Meskipun demikian tidak sepantasnya seseorang meremehkan satu dosa pun. Walaupun tempat kembali orang yang bertauhid adalah surga, tidak ada seorang pun yang tahu apakah tauhidnya diterima di sisi Alloh atau tidak.
Kalaupun tauhidnya diterima, tidak ada juga yang tahu apakah dosa-dosanya diampuni oleh Alloh  atau tidak.

Bayangkan saudaraku! .........
Didunia saja , kalau kaki kita tertusuk paku, hampir-hampir kita tidak mampu menahan rasa  sakitnya. Lihatlah orang yang masuk rumah sakit karena sakit yang  dideritanya. Walaupun ditempatkan di ruang VIP ber-AC dan diberi berbagai fasilitas dan pelayan spesial, tidak ada orang yang betah untuk berlama-lama di situ.
Bagaimana kiranya dengan neraka, yang disana tidak ada makanan dan minuman yang bisa menghilangkan lapar dan dahaga mereka?  Azab yang paling ringan saja membuat otak mendidih.
Sungguh, tidak ada satu detik pun kenyamanan dan ketenangan yang didapatkan oleh penghuni neraka.
Sanggupkah kita bertahan walau sebentar?

Semoga kita semua dijauhkan oleh Alloh Ta’ala  dari azab neraka, dan  kita memohon untuk diberi taufiq untuk bisa beramal sholeh serta menjauhi perbuatan-perbuatan yang akan menjerumuskan ke jurang kebinasaan.  Amiin Ya Robbal ‘alamin


Bersambung...........