🎙Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
"Maka seorang laki-laki apabila hatinya terikat kepada wanita -walau si wanita itu mubah/halal untuknya- , ia telah menjadi tawanannya, yang si wanita itu menetapkan hukum untuknya dan bertindak sesuai keinginannya.
🛋 Sementara ia(si laki-laki) dalam tampilan adalah pimpinannya, karena dia suami dari si wanita.
⛓Namun sejatinya dia adalah tawanan dan budaknya.
🌪Terlebih jika si wanita tahu betapa butuh dan begitu cinta si laki-laki kepadanya, dan ia(suami) merasa tidak bisa mencari pengganti selainnya, maka ia(istri) di saat itu akan menetapkan hukum untuknya dengan hukum seorang majikan yang berkuasa lagi zalim terhadap hamba yang dikuasainya, yang hamba itu tidak bisa berlepas darinya.
💦Bahkan kondisinya lebih berat lagi, karena tertawannya hati itu lebih dahsyat daripada tertawannya badan."
📖 Al-Fataawa Al-Kubraa, Ibnu Taimiyyah, hal. 579.
Alih bahasa: al Ustadz Abu Yahya al Maidany
Tidak ada komentar